Penayangan bulan lalu

Minggu, 15 Januari 2012

ilmu ekonomi

1.      Pengertian Ilmu Ekonomi Ditinjau dari Beberapa Aspek

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara manusia berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal dalam usaha mencapai kemakmuran.
Ilmu ekonomi juga memiliki pengertian sebagai salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tingkah laku manusia atau segolongan masyarakat dalam usahanya memenuhi kebutuhan yang relatif tak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas adanya.
Apabila ditinjau dari asal katanya atau secara etimologis. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), yang berarti  "mengurus, atau mengatur" dan secara garis besar diartikan sebagai "mengatur  rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari-hari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan. Atau studi tentang bagaimana cara manusia mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya.

2.      Aspek Kelangkaan Ekonomi
Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia  yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Suatau kondisi dimana pertambahan permintaan yang tidak sebanding dengan sumber daya yang tersedia, akan menyebabkan sebagian orang tidak mendapatkan alat pemuas kebutuhan yang diinginkan, entah karena tidak mampu mengeluarkan pengorbanan yang disyaratkan (biaya tidak terjangkau) atau karena barang sudah habis.
Kondisi diatas dapat disebut sebagai kelangkaan. Jadi kelangkaan dapat diartikan sebagai situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya yang dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Aspek-aspek yang menyebabkan kelangkaan ekonomi diantaranya adalah :
§  jumlah permintaan yang jauh lebih tinggi, dibandingkan ketersediaan penawaran barang dan jasa yang tersedia.
§  Terbatasnya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan.


3.      Permasalahan Ekonomi

Inti permasalahan ekonomi adalah bagaimana cara memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat atau sumber daya penuh yang sangat terbatas jumlahnya.
Masalah tersebut dihadapi oleh semua manusia, semua masyarakat dan negara. Pada lingkup negara masalah ekonomi ini dihadapi baik oleh negara maju maupun negara berkembang.
      Negara berkembang berusaha mengatasi masalah ekonomi seperti bagaimana meningkatkan pendapatan perkapita, bagaimana meningkatkan kesejahteraan penduduk yang masih terikat dengan kemiskinan. Bagaimana mengatasi pengangguran, dan meningkatkan ekspor.
      Negara maju berusaha untuk mempertahankan  kemajuan ekonomi yang dicapai dan meningkatkan mutu konsumsi agar masyarakat semakin sejahtera.





Permasalahan ekonomi dibagi menjadi dua aliran, yaitu aliran ekonomi klasik dan aliran ekonomi modern.

Menurut ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada 3 permasalahan penting yaitu masalah produksi,masalah distribusi, dan masalah konsumsi.

a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, baranng-barang kebutuhan harus tersedia ditengah masyarakat, karna masyarakat sangat hitrogen, maka barang-barang yang tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus diproduksi.
b. Masalah Distribusi
Agar barang atau jasa yang di hasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan prsarana distribusi yang baik.
c. Masalah Konsumsi
Barang hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang tepat pula.

 Masalah Pokok Ekonomi Menurut Aliran Modern
Masalah ekonomi yang dikemukakan oleh pengamat ekonomi modern dan klasik pada prinsipnya adalah sama, hanya penekanannya saja yang sedikit berbeda.
Ekonomi modern mengakomodasikan permasalahan ekonomi dalam tiga masalah pokok, yaitu :
a.       Apa dan berapa barang yang diproduksi
Masalah ini menyangkut barang apa dan berapa jumlahnya yang akan di produksi. Karena sumber daya sangat terbatas maka masyarakat harus memutuskan barang apa yang diprioritaskan untuk diproduksi, karena tidak mungkin dapat memproduksi semua jenis benda pemuas kebutuhan sejumlah yang diinginkan masyarakat. Kemudian menentukan berapa jumlah barang yang akan diproduksi agar dapat menentukan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan.

b.      Bagaimana cara memproduksi
Masalah dalam hal ini adalah teknologi atau metode produksi apa yang akan digunakan dalam meproduksi suatu barang. (berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa,serta bahan mentah apa yang akan digunakan. Masalah yang berkaitan dengan produksi ini adalah bagaimana menjalankan proses produksi tersebut seefisien mungkin. Sehingga produksi akan berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

c.       Untuk siapa barang itu diproduksi.
Permasalahan dalam hal ini adalah siapa saja yang memerlukan barang tersebut, dan siapa saja yang menikmati hasilnya. Apakh barang barang yang  diproduksi tersebut akan didistribusikan berdasarkan ukuran pendapatan, kekayaan, atau kelompok tertentu dalam masyarakat. Distribusi juga bergantung pada persaingan dan mekanisme pasar serta sistem ekonomi yang di terapkan oleh suatu negara.



4.      Biaya Oportunitas atau Opportunity Cost

Biaya peluang muncul ketika seseorang dihadapkan oleh beberapa pilihan, dan Ia harus memilih salah satunya. Oleh karena itu biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan.

Menurut pandangan para ahli :
Paul A. Samuelson dan Willian D. Nordhaus:
biaya oportunitas dari suatu keputusan terjadi karena melakukan pilihan terhadap barang langka dengan mengorbankan barang lainnya. Biaya oportunitas adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan atau dilepaskan.
Berdasarkan konsep biaya oportunitas tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam menuntukan pilihan banyak sekali kelangkaan yang memaksa seseorang untuk mengorbankan alternatif pilihan lainnya. Hal tersebut mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan atau mengerjakan sesuatu yang lain yang dikorbankannya.
Sebagai contoh, setelah lulus SMA Aidha memutuskan meneruskan kuliah di Universitas Gunadarma, tetapi Aidha menginginkan  untuk bekerja agar mendapatkan gaji sebesar 2.000.000 perbulan, sehingga dalam satu tahun Aidha akan mendapatkan jumlah gaji sebesar 24.000.000. namun jika Aidha memutuskan untuk melanjutkan kuliah, dalam setahun Aidha membutuhkan biaya sebesar 6.000.000. jadi biaya oportunitas aidha apabila melanjutkan kuliah adalah sebesar 24.000.000 (besar gaji yang dalam satu tahun) yang tidak Ia dapatkan karena Aidha memilih untuk kuliah.



5.      Barang Ekonomi dan Barang Bebas

Barang Ekonomi (economic good) adalah barang yang mempunyai kegunaan dan langka, yaitu jumlah yang tersedia lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Dan oleh karena itu barang ekonomi mempunyai harga.

Dalam terminologi ekonomi, kita menggunakan istilah langka, bukan sedikit, sebab perkataan sedikit itu relatif. Jumlah 100 dapat kita katakan banyak, karena yang dibutuhkan hanya 40, sementara itu jumlah 100.000 termasuk sedikit bila dibandingkan kebutuhan masyarakat sebanyak 250.000.
Produksi barang ekonomi membutuhkan sumber daya ekonomi yang terbatas jumlahnya, oleh karena itu tidak dapat diperoleh atau diproduksi dalam jumlah yang tidak terbatas.

Dengan demikian barang ekonomi adalah barang yang terbatas jumlahnya (langka) dan memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.

Barang bebas (free good) adalah barang yang tersedia dalam jumlah melimpah (tidak langka) dan tidak memerlukan pengorbanan untuk memperolehnya.

Namun demikian, barang bebas dapat menjadi barang ekonomi karena perbedaan tempat atau waktu. Di pedesaan, air bersih merupakan barang bebas, tetapi di kota menjadi barang ekonomi. Begitu pula sinar matahari menjadi barang ekonomi dalam musim dingin, sehingga banyak wisatawan yang bersedia membayar untuk datang ke daerah-daerah tropic.


6.      Peranan Asumsi dalam Metode Ilmiah
Metode ilmiah
Menurut definisi dari kamus besar bahasa indonesia Metode ilmiah adalah pendekatan atau cara yang dipakai dalam penelitian suatu ilmu.
Secara umum metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah, secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut :
·         Observasi awal
·         Mengidentifikasi masalah
·         Merumuskan atau menyatakan hipotesis
·         Melakukan eksperimen
·         Menarik kesimpulan hasil eksperimen.



Asumsi
Sedangkan pengertian asumsi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah, suatu dugaan yang diterima sebagai dasar, landasan berpikir karena dianggap sebagai sesuatu yang benar.
Anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
         Seorang ahli ekonomi menggunakan asumsi untuk memudahkan pemahaman atas aspek yang diamati
         Seni dalam berpikir secara ilmiah dalam ilmu ekonomi adalah keputusan untuk menggunakan yang mana asumsi yang digunakan.
         Seorang ekonom menggunakan asumsi yang berbeda untuk menjawab masalah yang berbeda


7.      Model Ekonomi Siklus Aliran Berputar (circular flow diagram)

Para ahli ekonomi menggunakan model ekonomi untuk menyederhanakan realitas sebagai upaya memahami dunia ini dengan lebih baik.
Dua model dasar dalam ilmu ekonomi  adalah :
         Diagram alir sirkuler (circular flow diagram)
         Kurva Batas kemungkinan produksi
Diagaram aliran sirkuler adalah model visualisasi perekonomian yang menunjukan bagaimana uang mengalir melalui pasar antara rumah tangga dan perusahaan. Dan menunjukan bagaimana unsur-unsur perekonomian dibangun bersama.
Dalam model ini perekonomian memiliki dua tipe pembuatan keputusan, yaitu rumah tangga dan perusahaan. Perusahaan memproduksi barang dan jasa dengan menggunakan berbagai macam masukan (input) seperti tenaga kerja, tanah, dan modal (mesin dan bangunan), masukan tersebut disebut faktor produksi. Rumah tangga memiliki faktor produksi dan mengonsumsi semua barang dan jasa yang diproduksi oleh perusahan tersebut.

Rumah tangga dan perusahaan berinteraksi di dua jenis pasar.
§  Di pasar barang dan jasa, rumah tangga merupakan pembeli dan perusahaan merupakan penjual (khususnya rumah tangga membeli barang dan jasa yang diproduksi perusahaan)
§  Dipasar faktor produksi, rumah tangga merupakan penjual dan perusahaan merupakan pembeli, di pasar ini rumah tangga menyediakan masukan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. (seperti : tenaga kerja, tanah, dan modal)



8.      Kurva Batas Kemungkinan Produksi (Production PossibilityFrontier)

Karena keterbatasan sumber daya produksi, kita mengenal kurva batas kemungkinan produksi. Jika suatau barang diproduksi lebih banyak maka jenis barang yang lainnya harus dikurangi.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan untuk memproduksi dua jenis barang yaitu X dan Y, diperlukan sumber daya ekonomi tertentu. Jika perusahaan memproduksi X sebanyak 40 unit, maka barang Y bisa di produksi 50 unit. Jika perusahaan memilih memproduksi barang Y sebanyak 30 unit, maka barang X hanya bisa di produksi sebanyak 60 unit.
Jika seluruh output yang diproduksi adalah barang Y sejumlah 70 unit, maka tidak satupun barang X yang dapat di produksi.


Kesimpulannya adalah, apabila ada penambahan produksi untuk barang tertentu maka, produksi barang yang lain harus dikurangi. Dan produsen harus memilih kombinasi yang paling menguntungkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar